Strategi Pembelajaran
Strategi
Pembelajaran
Strategi merupakan pola umum
rentetan kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam
dunia pendidikan strategi diartikan sebagai “a plan, method, of series of activities designed to achivies a
particular educational goal”.
Menurut Gestalt pembelajaran adalah
usaha guru untuk memberikan materi pembelajaran sedemikian rupa, sehingga
peserta didik lebih mudah mengaturnya menjadi suatu pola bermakna. Bantuan guru
diperlukan untuk mengaktualkan potensi mengorganisir yang terdapat dalam diri
peserta didik.
Jadi dengan demikian strategi
pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian
kegiatan yang di desain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
a.
Strategi
Pembelajaran Ekspository
1)
Konsep Pembelajaran Ekspository
Istilah ekspositori berasal dari konsep eksposisi yang berarti memberi
penjelasan. Dalam konteks pembelajran, eksposisi merupakan strategi yang
dilakukan guru untuk mengatakan atau menjelaskan fakta-fakta, gagasan-gagasan
dan informasi-informasi penting lainnya kepada para pembelajar. Jadi, strategi
pembelajaran ekspoditori adalah strategi pembelajran yang menekankan kepada
proses penyampaian materi secara verbal dari seseorang guru kepada sekelompok
siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pembelajaran secara
optimal. Menurut Roy Killen (1998), menanamkan strategi ini sebagai istilah
strategi pembelajaran langsung (Direct Introduction) karena materi pembelajaran
tersebut langsung disampaikan kepada siswa.
Karakteristik
strategi ekspositori yaitu:
a)
Dilakukan dengan cara penyampaian materi pembelajaran
secara verbal artinya bertutur secra lisan yang merupakan alat utama dalam
melakukan strategi ini.
b)
Materi yang disampaikan adalah materi pembelajaran
yang sudah jadi, seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus
dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang.
c)
Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi
sendiri artinya setelah proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat
memahami yang benar yaitu mengingat kembali materi yang telah diuraikan.
Strategi pembelajaran ekspositori
dapat dikatakan efektif manakala:
a.
Guru yang menyampaikan bahan-bahan baru serta
kaitannya dengan yang harus dipelajari siswa.
b.
Apabila guru menginginkan siswa mempunyia model
intelektual tertentu misalnya agar siswa dapat mengingat bahan pelajaran dapat
mengungkapkan bila diperlukan kembali.
c.
Jika ingin membangkitkan pengetahuan siswa tentang
topic tertentu jadi materi pelajaran bersifat pancingan untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa.
d.
Guru menginginkan untuk mendemontrasikan suatu teknik
atau prosedur tertentu untuk kegiatan praktik
e.
Apabila seluruh siswa memilki tingkat kesulitan yang
sama sehingga guru perlu menjelaskna untuk seluruh siswa
f.
Jika lingkungan tidak mendukung untuk menggunakan
strategi yang berpusat pada siswa misalnya tidak ada sarana dan prasarana yang
dibutuhkan
g.
Jika guru tidak memilki waktu yang cukup untuk
menggunakan pendekatan yang berpusat pada siswa.
2)
Prinsip-Prinsip Strategi Pembelajaran Ekspository
a.
Berorientasi pada tujuan
Walaupun penyampaian materi pelajaran merupakan cirri
utama dalam strategi pembelajaran ekspositori melalui metode ceramah, namun
tidak berarti proses penyampaian materi tanpa tujuan pembelajaran. Sebelum
strategi diterapkan oleh guru maka guru harus merumuskan tujuan pembelajaran
secara jelas dan terukur. Seperti criteria pada umumnya tujuan pembelajaran
harus dirumuskan dalam bentuk tingkah laku yang dapat diukur atau berorientasi
pada kompetensi yang harus dicapai siswa. Strategi pembelaran ekspositori tidak
akan mungkin mengejar tujuan kemampuan berpikir tingkat tinggi misalnya
kemampuan untuk menganalisis, mengintesis, mengevaluasi sesuatu namun tidak
berarti tujuan kemampuan taraf rendah. Justru tujuan itulah yang harus
dijadikan ukuran dalam menggunakan strategi ekspositori.
b)
Prinsip Komunikasi
Proses pembelajran dapat dikatakan sebagai proses
komunikasi yang merujuk pada proses penyampaian pesan dari seseorang kepada
seseorang atau sekelompok orang. Pesan yang disampaikan adalah materi
pembelajaran yang diorganisir dan disusun sesuai dengan tujuan tertentu yang
ingin dicapai. Dalam proses komunikasi guru berfungsi sebagai sumber pesan dan
siswa sebagai penerima pesan.
Dalam komunikasi selalu terjadi pemindahan pesan informasi dari sumber pesan ke penerima pesan. System komunikasi dikatakan efekrif jika pesan dapat ditangkap oleh penerima pesan secra utuh. Dan jika pesan tersebut tidak diterima dengan baik maka system komunikasi tersebut idak efektif. Kesulitan menangkap pesan disebabkan oleh gangguan yang menghambat kelancaran komunikasi sehingga siswa tidak dapat menerima pesan yang ingin disampaikan. Strategi ekspositori menekankan pada proses penyampaian, maka prinsip komunikasi sangat penting untuk diperhatikan.
Dalam komunikasi selalu terjadi pemindahan pesan informasi dari sumber pesan ke penerima pesan. System komunikasi dikatakan efekrif jika pesan dapat ditangkap oleh penerima pesan secra utuh. Dan jika pesan tersebut tidak diterima dengan baik maka system komunikasi tersebut idak efektif. Kesulitan menangkap pesan disebabkan oleh gangguan yang menghambat kelancaran komunikasi sehingga siswa tidak dapat menerima pesan yang ingin disampaikan. Strategi ekspositori menekankan pada proses penyampaian, maka prinsip komunikasi sangat penting untuk diperhatikan.
c)
Prinsip Kesiapan
Kesiapan merupakan salah satu hukum belajar. Inti dari
hukum belajara adalah setiap individu akan merespon dengan cepat dari setiap
stimulus manakala dalam dirinya sudah memiliki kesiapan dan tidak mungkin
merespon jika tidak memiliki kesiapan. Agar siswa dapat menerima pesan
informasi sebagai stimulus yang kita berikan, kita harus memposisikan mereka
dalam keadaan siap baik secara fisik maupun psikis untuk menerima pelajaran.
Oleh karena itu sebelum menyampaikan informasi apakah dalam otak anak sudah
tersedia file yang sesuai dengan jenis informasi yang akan kita sampaikan atau
belum. Jika belum kita sediakan dahulu agar dapat menampung setiap informasi
yang kita berikan
d)
Prinsip Berkelanjutan
Proses pembelajaran ekspositori harus dapat
mendorong siswa untuk mau mempelajari meteri pelajaran lebih lanjut.
Pembelajaran bukan berlangsung pada saat itu saja tetapi juga untuk waktu
selanjutnya. Ekspositori berhasil jika melalui proses penyampaian dapat membawa
siswa pada situasi ketidakseimbangan sehingga mendorong untuk mencari dan
menemukan semdiri melalui proses belajar mandiri.
b.
Strategi
Pembelajaran Heuristik
1)
Pengertian Pembelajaran Heuristik
Heuristik berasal dari bahasa Yunani, yaitu heuriskein, yang berarti
“Saya Menemukan” strategi ini berkembang menjadi sebuah strategi pembelajaran
yang menekankan pada aktivitas siswa dalam memahami materi pembelajaran dengan
menjadikan “heuriskein (saya menemukan)” sebagai acuan.
Strategi ini berasumsi bahwa kegiatan pembelajaran haruslah dapat
menstimulus siswa agar aktif dalam proses pembelajaran, seperti memahami materi
pelajaran, bisa merumuskan masalah, menetapkan hipotesis, mencari data/fakta,
memecahkan masalah dan mempresentasikannya(Dimyati & Mudjiono).
Tekanan utama pembelajaran dalam strategi Heuristik adalah:
a.
Pengembangan kemampuan berpikir,
b.
Latihan keterampilan khusus(pemahaman), dan
c.
Latihan menemukan sesuatu.
2)
Macam-Macam Strategi Pembelajaran Heuristik
a) Discovery
Metode discovery (penemuan) diartikan
sebagai suatu prosedur mengajar yang mementingkan pengajaran perseorangan,
sebelum sampai pada generalisasi (Suryosubroto).
b) Inquiry
Metode inquiry adalah metode
pembelajaran yang menekankan pada aktifitas siswa pada proses berpikir secaa
kritis dan analitis (Wina Sanjaya).
3)
Langkah-Langkah Penerapan Strategi Pembelajaran
Heuristik
a)
Merencanakan pembelajaran sesuai dengan kewajaran
perkembangan mental (developmentally appropriate) siswa.
b)
Membentuk kelompok belajar yang saling tergantung (independent
learning group).
c)
Menyediakan lingkungan yang mendukung pembelajaran
mandiri (self regulated learning).
d)
Mempertimbangkan keragaman siswa (diversity of
students).
e)
Memperhatikan multi intelegensi (multiple
intelligences) siswa.
f)
Menggunakan teknik-teknik bertanya (questioning) untuk
meningkatkan pembelajaran siswa, perkembangan pemecahan masalah, dan
keterampilan berpikir tingkat tinggi.
g)
Menerapkan penilaian autentik (authentic
assessment).
4)
Kelebihan Strategi Heuristik
Pendekatan
heuristik ini mempunyai kelebihan antara lain adalah sebagai berikut:
a)
Siswa dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
b)
Menumbuhkan sekaligus menanamkan sikap inquiry
(mencari-temukan).
c)
Mendukung kemampuan problem solving (pemecahan
masalah) siswa.
d)
Materi yang dipelajari dapat mencapai tingkat
kemampuan yang tinggi dan lebih lama membekas karena siswa dilibatkan dalam
proses penemuannya.
5)
Kekurangan Strategi Heuristik
Strategi
heuristik ini mempunyai kelemahan antara lain adalah sebagai berikut:
a)
Untuk materi tertentu waktu yang tersita lebih lama.
b)
Tidak semua siswa dapat mengikuti pelajaran dengan
cara ini. Di lapangan, beberapa siswa masih terbiasa dan mudah mengerti dengan
model ceramah.
c)
Pendekatan ini kurang cocok bagi peserta didik yang
lamban.
d)
Tidak semua topik cocok disampaikan dengan pendekatan
ini.
c. Strategi
Pembelajaran Induktif dan Deduktif
1)
Definisi Dan Sejarah Strategi Pembelajaran Induktif
Dan Deduktif
Pada dasarnya strategi pembelajaran dapat dilihat melalui dua sudut pandang
yaitu pertama siswa dipandang sebagai objek belajar dalam hal ini
pembelajaran menuntut keaktifan guru. Kedua siswa sebagai subjek dan obyek
belajar, siswa dituntut keaktifannya dalam proses belajar .Strategi
Induktif dan Deduktif ini dikembangkan oleh filosof Perancis Bacon yang menghendaki
penarikan kesimpulan didasarkan atas fakta-fakta yang kongkrit sebanyak
mungkin.Semakin banyak fakta semakin mendukung hasil simpulan.
Model berfikir induktif dirancang dan dikembangkan oleh Hilda Toba dengan
tujuanuntuk mendorong para pelajar menemukan dan mengorganisasikan informasi,
menciptakannama suatu konsep dan menjajagi berbagai cara yang dapat menjadikan
para pelajar lebihterampil dalam menyingkap dan mengoraganisasikan informasi
dan dalam melakukan pengetesan hipotesis yang melukiskan antar hal. Pada
pendekatan induktif dimulai denganmemberikan bermacam-macam contoh.Dari
contoh-contoh tersebut siswa mengerti keteraturandan kemudian mengambil
keputusan yang bersifat umum.
Strategi induktif dinamakan juga strategi
pembelajaran dari khusus ke umum.pada strategi induktif bahan yang
dipelajari dimulai dari hal-hal yang konkrit atau contoh-contoh yang kemudian
secara perlahan siswa dihadapkan pada materi yang kompleks dan sukar.
Strategi pembelajaran induktif adalah sebuah pembelajaran yang bersifat
langsung tapi sangat efektif untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan
berpikir tingkat tinggi dan keterampilan berpikir kritis. Pada
pembelajaran induktif guru langsung memberikan presentasi informasi-informasi
yang akan memberikan ilustrasi-ilustrasi tentang topik yang akan dipelajari
siswa, selanjutnya guru membimbing siswa untuk menemukan pola-pola tertentu
dari ilustrasi-ilustrasi yang diberikan tadi. Biasanya pembelajaran dilakukan
dengan cara eksperimen, diskusi, dan demonstrasi.
Deduktif berasal dari bahasa Inggris “deduction” yang berarti penarikan
kesimpulan dari keadaan – keadaan yang umum, kemudian menemukan yang khusus,
dari hal abstrak kepada hal yang nyata, dari konsep-konsep yang astrak kepada
contoh-contoh yang konkrit, dari sebuah premis menuju ke kesimpulan yang logis.
Pembelajaran deduktif merupakan imbangan yang sangat dekat bagi strategi
pembelajaran induktif.Keduanya dirancang untuk mengajarkan konsep dan
generalisasi, mengandalkan contoh dan bergantung pada keterlibatan guru secara
aktif dalam membimbing siswa. Perbedaan terletak pada urutan kejadian selama
pembelajaran, keterampilan berpikir, cara memotivasi dan waktu yang diperlukan
serta biasanya pada pembelajaran pendekatan deduktif seorang guru harus lebih
aktif daripada siswanya.
Pembelajaran deduktif disebut pula pembelajaran
langsung (direct Instruction). Strategi berfikir deduktif adalah
strategi berfikir yang menerapkan hal – hal yang umum terlebih dahulu untuk
seterusnya dihubungkan dalam bagian – bagiannya yang khusus.Strategi deduktif
ini merupakan pemberian penjelasan tentang prinsip – prinsip isi pelajaran,
kemudian dijelaskan dalam bentuk penerapannya atau contoh- contohnya dalam
situasi tertentu.Strategi ini menjelaskan teori ke bentuk realitas atau
menjelaskan hal – hal yang bersifat umum ke yang bersifat khusus.
2)
Ciri-Ciri Strategi Pembelajaran Induktif Dan Deduktif
Ciri-ciri
dari strategi pembelajaran induktif adalah :
a)
Penekanan pada keterampilan berpikir dan tujuan-tujuan
afektif
b)
Berstruktur rendah
c)
Penggunaan waktu yang kurang efisien
d)
Memberi kesempatan yang banyak untuk belajar
sewaktu-waktu
Dari ciri-ciri strategi induktif diatas dapat dikembangkan atas dasar
beberapa karakteristik sebagai berikut :
a)
Kemampuan berpikir dapat diajarkan.
b)
Berpikir merupakan suatu transaksi aktif antara
individu dengan data.Artinya, dalam seting kelas, bahan-bahan ajar merupakan
sarana bagi siswa untuk mengembangkan operasi kognitif tertentu.
c)
Proses berpikir merupakan suatu urutan tahapan yang
beraturan (lawful). Artinya, agar dapat menguasai keterampilan berpikir
tertentu, prasyarat tertentu harus dikuasai terlebih dahulu, dan urutan tahapan
ini tidak bisa dibalik. Oleh karenanya, konsep tahapan beraturan ini memerlukan
strategi pembelajaran tertentu agar dapat mengendalikan tahapan-tahapan
tersebut.
Ciri-ciri
pembelajaran deduktif adalah sebagai berikut :
a)
Berorientasi pada siswa dan materi
b)
Berstruktur tinggi
c)
Penggunaan waktu yang lebih efisien.
d)
Kurang memberi kesempatan untuk belajar sewaktu-waktu
3)
Kelebihan Dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Induktif
Dan Deduktif
Kelebihan Strategi Pembelajaran Induktif adalah sebagai berikut:
a)
Pada strategi pembelajaran
induktif guru langsung memberikan presentasi informasi-informasi yang akan
memberikan ilustrasi-ilustrasi tentang topik yang akan dipelajari siswa,
sehingga siswa mempunyai parameter dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
b)
Ketika siswa telah mempunyai
gambaran umum tentang materi pembelajaran, guru membimbing siswa untuk
menemukan pola-pola tertentu dari ilustrasi-ilustrasi yang diberikan tersebut
sehingga pemerataan pemahaman siswa lebih luas dengan adanya
pertanyaan-pertanyaan antara siswa dengan guru.
c)
Strategi pembelajaran
induktif menjadi sangat efektif untuk memicuketerlibatan yang lebih mendalam
dalam hal proses belajar karena proses Tanya jawab tersebut.
Kelemahan
Model Pembelajaran Induktif adalah sebagai berikut:
a)
Model ini membutuhkan guru yang terampil dalam
bertanya (questioning) sehingga kesuksesan pembelajaran hampir sepenuhnya
ditentukan kemampuan guru dalam memberikan ilustrasi-ilustrasi.
b)
Tingkat keefektifan model pembelajaran induktif ini,
jadinya-sangat tergantung pada keterampilan guru dalam bertanya dan mengarahkan
pembelajaran, dimana guru harus menjadi pembimbing yang akan untuk membuat
siswa berpikir.
c)
Model pembelajaran ini sangat tergantung pada
lingkungan eksternal, guru harus bisa menciptakan kondisi dan situasi belajar
yang kondusif agar siswa merasa aman dan tak malu/takut mengeluarkan
pendapatnya. Jika syarat-syarat ini tidak terpenuhi, maka tujuan pembelajaran
tidak akan tercapai secara sempurna.
d)
Saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model
pembelajaran induktif, guru harus telah menyiapkan perangkat-perangkat yang
akan membuat siswa beraktivitas dan mengobarkan semangat siswa untuk melakukan
observasi terhadap ilustrasi-ilustrasi yang diberikan, melalui
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru. Dengan metode ini maka
kemandirian siswa tidak dapat berkembang optimal.
e)
Guru harus menjaga siswa agar perhatian mereka tetap
pada tugas belajar yang diberikan, sehingga peran guru sangat vital dalam
mengontrol proses belajar siswa.
f)
Kesuksesan proses belajar mengajar dengan menggunakan
model pembelajaran induktif bergantung pada contoh-contoh atau ilustrasi yang
digunakan oleh guru.
g)
Pembelajaran tidak dapat berjalan bila guru dan
muridnya tidak suka membaca, sehingga tidak mempunyai pilihan dalam proses
induktif.
Kelebihan Pembelajaran Deduktif menurut Heman Hudoyo (1990) adalah
sebagai berikut:
a)
Waktu yang dibutuhkan
singkat.
b)
Kombinasi metode pada
pendekatan deduktif akan mengurangi kelemahan pendekatan deduktif.
c)
Pada kelas yang kuat
pendekatan deduktif akan lebih memudahkan peserta didik menangkap konsep yang
diajarkan.
d)
Cara mudah untuk
menyampaikan isi – isi pelajaran, amat sesuai untuk peserta didik bertahap
kognitif tinggi dan mudah menyempurnakan pengajaran.
Kekurangan pembelajaran
Deduktif menurut Heman Hudoyo (1990)adalah :
a) Biasanya dirasakan sangat sulit bagi peserta didik untuk memahami suatu
konsep yang abstrak, bila tidak didahului dengan contoh – contoh yang kongkrit.
Bahkan bila anak masih di dalam tahap operasi kongkrit tentang konsep konsep
yang abstrak tidak bermakna bagi peserta didik.
b) Pendekatan deduktif di khawatirkan menyebabkan ingatan lebih penting
daripada pengertian
c) Peserta didik menjadi pasif hanya menurut pola pengerjaan yang disajikan
oleh pendidiknya.
d) Kurang bermanfaat untuk peserta didik yang lemah, strategi ini lebih
berpusatkan pendidik dan kurang meningkatkan kemahiran berfikir.
Selain Strategi tersebut, dalam artikel PengembanganModul Menggunakan Strategi Pembelajaran PDEODE(Predict-Discuss-Explain-Observe-Discussexplain) Dengan Pendekatan SaintifikPada Materi Peluang Kelas IX SMP N 12 TANJABTIM terdapat
Strategi Pembelajaran PDEODE
(Predict-Discuss-Explain-Observe-Discuss
Explain) merupakan strategi pembelajaran
yang mengaitkan pengalaman kehidupan
sehari-hari dengan materi yang akan diajarkan
kepada siswa. Strategi ini memberikan
kesempatan kepada siswa untuk membuktikan
kebenaran dari hal yang pada awalnya
diperkirakan, dengan berbantuan
media pembelajaraan. Strategi pembelajaran
PDEODE memberikan kesempatan kepada
siswa untuk berkolaborasi dan saling
tukar pendapat, serta mengutamakan aktivitas
siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan
yang bermakna dan mengembangkan
sikap.
pend
Selain Strategi tersebut, dalam artikel PengembanganModul Menggunakan Strategi Pembelajaran PDEODE(Predict-Discuss-Explain-Observe-Discussexplain) Dengan Pendekatan SaintifikPada Materi Peluang Kelas IX SMP N 12 TANJABTIM terdapat
Referensi:
Komentar
Posting Komentar