Pendekatan dalam Pembelajaran
Pendekatan dalam Pembelajaran
Pendekatan
pembelajaran dapat diartikan kumpulan metode dan cara yang digunakan oleh
tenaga pendidik dalam melakukan pembelajaran. Dalam strategi terdapat sejumlah
pendekatan, dalam pendekatan terdapat sejumlah metode, dalam metode terdapat
sejumlah teknik, dalam teknik terdapat sejumlah taktik pembelajaran. Dari
penerapan semua kegiatan pembelajaran akan memunculkan model pembelajaran.
Macam-Macam Pendekatan Pembelajaran
a.
Pendekatan
Kontekstual
Pendekatan konstekstual berlatar belakang bahwa
peserta didik belajar lebih bermakna dengan melalui kegiatan mengalami sendiri
dalam lingkungan alamiah, tidak hanya sekedar mengetahui, mengingat, dan
memahami. Pembelajaran tidak hanya berorientasi target penguasaan materi, yang
akan gagal dalam membekali peserta didik untuk memecahkan masalah dalam
kehidupannya. Dengan demikian proses pembelajaran lebih diutamakan dari pada
hasil belajar, sehingga tenaga pendidik dituntut untuk merencanakan strategi
pembelajaran yang variatif dengan prinsip membelajarkan– memberdayakan peserta
didik, bukan mengajar peserta didik.
Pendekatan kontekstual memiliki landanan pada
falsafah belajar yakni konstruktivisme. Kontruktivisme menekankan bahwa belajar
tidak hanya sekear menghafal, melainkan siswa mengkonstruksi pengetahuan di
benaknya. Pengetahuan tidak dapat dipisahkan menjadi fakta-fakta atau proposisi
yang terpisah, tetapi mencerminkan keterampilan yang dapat diterapkan. Artinya,
pendekatan kontekstual bersifat pragmatis.
Dalam kelas kontekstual, tugas tenaga pendidik
adalah membantu peserta didik dalam mencapai tujuannya. Tenaga pendidik lebih
banyak berurusan dengan strategi daripada memberi informasi.Tenaga pendidik
bertugas mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk
merumuskan, menemukan sesuatu yang baru bagi kelas yang dapat berupa
pengetahuan, keterampilan dari hasil “menemukan sendiri dan bukan dari apa kata
tenaga pendidik”.
Pendekatan kontekstual bertujuan membekali siswa
dengan pengetahuan yang secara fleksibel dapat diterapkan dari suatu
permasalahan ke permasalahan lain, dari suatu konteks ke konteks lain.
Pembelajaran berbasis masalah dapat membekali siswa dengan kemampuan
menyelesaikan masalah.
Apabila kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara
berkelompok, maka siswa didorong untuk belajar bekerja sama, saling menghargai,
dan saling membantu. Dengan demikian, akan tertanam rasa empati, simpati, dan
solidaritas antar siswa sehingga kondisi akan lebih harmonis.
b. Pendekatan
Saintifik
Pendekatan ilmiah berarti konsep dasar yang
menginspirasi atau melatarbelakangi perumusan metode mengajar dengan menerapkan
karakteristik yang ilmiah. Pendekatan pembelajaran ilmiah (scientific teaching)
merupakan bagian dari pendekatan pedagogis pada pelaksanaan pembelajaran dalam
kelas yang melandasi penerapan metode
ilmiah.
Pengertian penerapan pendekatan ilmiah dalam pembelajaran tidak hanya fokus pada bagaimana mengembangkan kompetensi peserta didik dalam melakukan observasi atau eksperimen, namun bagaimana mengembangkan pengetahuan dan keterampilan berpikir sehingga dapat mendukung aktivitas kreatif dalam berinovasi atau berkarya.
Pengertian penerapan pendekatan ilmiah dalam pembelajaran tidak hanya fokus pada bagaimana mengembangkan kompetensi peserta didik dalam melakukan observasi atau eksperimen, namun bagaimana mengembangkan pengetahuan dan keterampilan berpikir sehingga dapat mendukung aktivitas kreatif dalam berinovasi atau berkarya.
Tiga prinsip utama dalam menggunakan pendekatan
ilmiah; yaitu: 1) Belajar peserta didik aktif, dalam hal ini termasuk inquiry-based learning atau belajar
berbasis penelitian, cooperative learning atau belajar berkelompok, dan belajar
berpusat pada peserta didik. Assessment berarti
pengukuran kemajuan belajar peserta didik yang dibandingkan dengan
target pencapaian tujuan belajar.
2)
Keberagaman mengandung makna bahwa dalam pendekatan ilmiah mengembangkan
pendekatan keragaman. Pendekatan ini membawa
konsekuensi peserta didik unik, kelompok peserta didik unik, termasuk keunikan
dari kompetensi, materi, instruktur, pendekatan dan metode mengajar, serta
konteks.
3)
Metode Ilmiah merupakan teknik merumuskan pertanyaan dan menjawabnya melalui
kegiatan observasi dan melaksanakan percobaan.
Dalam penerapan metode ilmiah terdapat aktivitas
yang dapat diobservasi seperti mengamati, menanya, mengolah, menalar,
menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta. Pelaksanaan metode ilmiah tersusun
dalam tujuh langkah berikut:
a) Merumuskan pertanyaan.
b) Merumuskan latar belakang penelitian.
c) Merumuskan hipotesis.
d) Menguji hipotesis melalui percobaan.
e) Menganalisis hasil penelitian dan merumuskan
kesimpulan.
f) Jika hipotesis terbukti benar maka daapt
dilanjutkan dengan
laporan.
laporan.
g) Jika Hipotesis terbukti tidak benar atau benar
sebagian maka
lakukan pengujian kembali.
lakukan pengujian kembali.
Sumber :
Musfiqon
dan Nurdyansyah.2015.Pendekatan
Pembelajaran Saintifik.Sidoarjo:
Nizamia Learning Center.
Nizamia Learning Center.
Komentar
Posting Komentar