Komik sebagai Media Pembelajaran


Pembelajaran IPA tidak lepas dari media dan bahan ajar yang digunakan. Akan tetapi, media dan bahan ajar yang beredar di lapangan belum sesuai dengan harapan pemerintah kaitannya dengan materi IPA terpadu. Selain itu, media dan bahan ajar yang umum dan sering digunakan berupa buku teks atau modul dengan ciri khas banyak berisi tulisan atau penjelasan dengan kalimat dan sedikit disertai gambar yang cenderung membuat peserta didik bosan dan kurang termotivasi, sebagaimana diungkapkan oleh Daryanto (2013:128) bahwa peserta didik cenderung tidak menyukai buku teks apalagi yang tidak disertai gambar dan ilustrasi yang menarik, dan secara empirik siswa cenderung menyukai buku bergambar, penuh dengan warna, dan divisualisasikan dalam bentuk realistis atau kartun.

Ditambah lagi dengan asumsi bahwa IPA merupakan pelajaran yang sulit dan penuh teori, pembelajaran yang membosankan dan dengan penggunaan media dan metode yang kurang inovatif, maka akan mengakibatkan peserta didik malas belajar IPA sehingga minat peserta didik terhadap IPA berkurang.

Salah satu upaya meningkatkan minat dan motivasi belajar peserta didik, yaitu digunakannya media pembelajaran yang menarik, contohnya komik.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Komik adalah cerita bergambar (dalam majalah, surat kabar, atau berbentuk buku) yang umumnya mudah dicerna dan lucu.

Komik dapat didefinisikan sebagai sebuah cerita atau pengungkapan ide yang dituangkan dalam bentuk gambar. Media komik merupakan salah satu media visual yang dirancang sebagai media pembelajaran yang memiliki kelebihan-kelebihan yang sulit didapatkan dari media lain. Salah satunya media gambar dapat menyalurkan energi dikarenakan gambar dapat menambah ragam baru dan mendorong siswa terlibat total dengan pengalaman belajarnya.

Komik merupakan salah satu media pembelajaran yang juga dapat diterapkan tepat bagi siswa yang dinilai kurang dalam minat belajarnya. Dalam berbagai hal, komik dapat diterapkan sebagai media untuk menyampaikan pesan dalam berbagai ilmu pengetahuan, dikemas dengan penampilan yang menarik, format dalam komik ini seringkali diselipi penjelasan yang sungguh-sungguh bersifat hiburan semata (Sudjana, 2002:41).


Daryanto (2013:27) mengatakan bahwa komik menyediakan cerita yang sederhana, mudah ditangkap dan dipahami isinya sehingga sangat digemari oleh anak-anak ataupun orang dewasa. Apabila media komik diintegrasikan dengan karakter melalui tokoh dan jalan cerita, maka peserta didik akan mendapatkan contoh dan suri teladan yang baik dan patut dicontoh, sehingga secara tidak langsung komik dapat menanamkan nilai, sikap, dan karakter. Selain itu peserta didik juga merasa tidak digurui. Hal tersebut menunjukkan bahwa komik dapat memberikan dampak yang positif terhadap motivasi, hasil belajar kognitif, dan afektif. 

Contoh Komik Fisika dapat dilihat disini.

Sumber:
1. PengembanganMedia Komik Untuk Efektifitas Dan Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif MateriPerubahan Lingkungan Fisik
2. PengembanganMedia Pembelajaran Komik Kontekstual Pada Materi Virus Untuk Siswa SMA Kelas X MIPA
3. Pengertian Komik - Kamus Besar Bahasa Indonesia

Komentar

Postingan Populer